Covid-19 Subvarian Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Menkes Budi Minta Perkuat Prokes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa virus Covid-19 subvarian Omicron XBB sudah ditemukan di Indonesia. Maka dari itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk memperkuat efektifitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Protokol Kesehatan (Prokes)
“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru yaitu XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” kata Budi dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, dikutip dari Antara, Jumat, (21/10/2022).
Karena itu, Budi juga kembali menekankan, berbagai mutasi varian baru yang masih berpotensi terus terjadi membuat Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Meski begitu, Budi menyebut bahwa hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga negara yang patuh terhadap protokol kesehatan.
“Imunitas masyarakat kita sudah baik dan yang kedua protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif,” ungkapny.
Selain itu, Budi memaparkan bahwa penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Terbukti dengan jumlah kasus yang sempat mencapai hampir 600 ribu kasus per hari, kini sudah turun di bawah angka 2.000 kasus per harinya.
"Indonesia di bulan Juli dan Agustus kemarin termasuk satu dari beberapa negara saja bersama India, China yang kenaikannya sangat sedikit," ujarnya.
"Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura 5 juta, sedangkan penduduk kita 270 juta,” lanjutnya.
Meski begitu, Budi kembali menekankan tantangan masyarakat Indonesia selanjutnya terkait kenaikan kasus yang diprediksi terjadi pada bulan Januari-Februari 2023 akibat lahirnya mutasi baru.
“Ini butuh bantuan dari semuanya agar kita bisa disiplin protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan yang belum booster segera booster,” tegasnya.
“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru yaitu XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” kata Budi dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, dikutip dari Antara, Jumat, (21/10/2022).
Karena itu, Budi juga kembali menekankan, berbagai mutasi varian baru yang masih berpotensi terus terjadi membuat Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Meski begitu, Budi menyebut bahwa hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga negara yang patuh terhadap protokol kesehatan.
“Imunitas masyarakat kita sudah baik dan yang kedua protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif,” ungkapny.
Selain itu, Budi memaparkan bahwa penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Terbukti dengan jumlah kasus yang sempat mencapai hampir 600 ribu kasus per hari, kini sudah turun di bawah angka 2.000 kasus per harinya.
"Indonesia di bulan Juli dan Agustus kemarin termasuk satu dari beberapa negara saja bersama India, China yang kenaikannya sangat sedikit," ujarnya.
"Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura 5 juta, sedangkan penduduk kita 270 juta,” lanjutnya.
Meski begitu, Budi kembali menekankan tantangan masyarakat Indonesia selanjutnya terkait kenaikan kasus yang diprediksi terjadi pada bulan Januari-Februari 2023 akibat lahirnya mutasi baru.
“Ini butuh bantuan dari semuanya agar kita bisa disiplin protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan yang belum booster segera booster,” tegasnya.
(hri)